Menyikapi Sebuah Pesan yang Tertunda

Eh tapi, apa sih yang sebenarnya harus dilakukannya kalau kita di pihak yang menunggu jawaban?

Pengamatan Menarik dari Sebuah Debat Kusir

Warning: kalau mudah kesal, baper dan ke-trigger, sebaiknya tidak usah baca post ini.  Ada satu akun di Twitter yang mengajak warga bertengkar di hari terakhir puasa. Pernyataannya menyalahkan mereka yang memilih single alias tidak menikah. Intinya adalah perempuan yang tidak bersuami pasti tidak bahagia.  Photo by Yan Krukau on Pexels.com Satu pernyataan dia yang berbunyi……

Apresiasi Bukan Pembodohan Tetapi Penghargaan

Baru-baru ini, karena mengambil jeda menulis yang serius dan mencoba banting setir ke dunia fiksi, saya menemukan jenis apresiasi yang baru. Namanya sertifikat.

Menyamakan Ekspektasi dengan yang Fokus Pada Diri Sendiri

Di dunia serba instan ini, manusia seringkali lupa bahwa masih ada yang tidak selalu ada depan handphone, siap membalas semua pesan yang masuk. Kata teman saya, yang saya curhatin masalah ini, “kita ini kan bukan customer service.” Ada benarnya juga.

Pedoman Hidup: Berpikir Dua Langkah Ke Depan

Tapi ternyata, berpikir dua langkah ke depan tidak melulu positif.

Akhirnya Bisa Lulus Menulis Setahun

Cerita tentang setahun menulis bersama Kelas Literasi Ibu Professional (KLIP).

Bucin Pada Diri Sendiri, Emang Bisa?

Selalu ada yang bisa saya ceritakan tentang bucinan saya, yang biasanya disambut dengan gelak tawa teman. Ya sudahlah kalau memang menghibur, berarti cerita bucinan saya bermanfaat.

Janganlah Rasa Tertinggal Setelah Senja

Besok adalah hari baru.
Usahakan jangan meninggalkan rasa yang semu.

Cerita-Cerita Malam

Ada apa dengan malam, ada cerita apa di malam hari?

Ironi: Dua Sisi Ekspektasi Curriculum Vitae

“Eh, lo liat deh CV calon suster baru gue.” Salah seorang ibu, yang bulan lalu pusing karena suster anaknya mudik permanen, tiba-tiba sharing selembar CV di grup chat ibu-ibu setempat. Suster jaman sekarang pakai CV gitu melamarnya? Emang apa sih yang ditulis? Saya intip. Penasaran.